Jumat, 05 Maret 2010

10 mitosTidak Benar Tentang Olahraga


1. Bila anda Kurus, Anda Bugar

Banyak yang beranggapan bahwa kalau kita kurus maka tidak usah berolahraga, padahal kurus bukanlah suatu petunjuk dari bagaimana efisiensinya kerja Jantung, Paru-Paru dan Otot atau mempunyai Kebugaran Jasmani yang baik.


2. Keluar Keringat berarti Hilangnya Berat Badan

Bila berkeringat, berat badan hanya akan berkurang untuk sementara saja dan ketika kita minum maka akan kembali lagi, hal ini terjadi karena hilangnya cairan di dalam tubuh dan bukan oleh hilangnya Lemak. Sama halnya dengan bersauna atau berolahraga ditengah hari dengan memakai jaket yang dapat menyebabkan hilangnya air untuk sementara, bahkan hati-hatilah karena hal ini bisa membahayakan yakni tubuh mengalami kekurangan air.


3. Sit-Up akan Menghilangkan Lemak di Perut

Mitos ini berkembang hanya berdasarkan pada pengurangan setempat (Sport Reducing) yang disebabkan terjadinya penguatan di otot perut dan menjadi lebih kencang. Pengurangan lemak akan terjadi kalau secara rutin kita melakukan olahraga yang bersifat aerobik seperti Jalan, Jogging, Berenang, Senam Aerobik dll. serta pengurangan dari masukan kalori dan biasanya Lemak akan terkurangi secara proporsional.


4. Pacuan Listrik dapat mengurangi Lemak dan Menambah Kekencangan Otot

Bila hal ini bisa terjadi…….. alangkah mudahnya dan enak betul ……. Karena biasanya alat ini dipakai dalam fisioterapi untuk tujuan rehabilitasi atau digunakan untuk relaksasi otot sebagai pengganti Massage atau pijat penyegaran.



5. Otot akan berubah menjadi Lemak bila Berhenti Berlatih.

Katanya, para mantan atlit yang telah berhenti berlatih olahraga atau orang yang tadinya aktif berolahraga kemudian berhenti, banyak yang mengalaminya.
Bagaimanapun juga Lemak tidak dapat berubah menjadi otot atau sebaliknya, akan tetapi bila kita berhenti berlatih atau berolahraga maka otot akan tidak terlatih dan kehilangan kekuatannya. Serta bila kita terus makan banyak (karena kebiasaan ketika menjadi atlit yang harus makan banyak), maka hal ini akan menyebabkan sel-sel lemak menjadi lebih besar.


6. Selulit adalah Lemak yang Khusus dan bisa dihilangkan dengan Krem

Selulit adalah Lemak dan Lemak adalah Lemak. Lemak tertimbun di antara jaringan ikat di bawah kulit dan menjadi selulit yang tampak, hilangkan Selulit dengan olahraga yang berkesinambungan serta diet pengurangan makanan dan jangan hanya diolesi dengan kream.


7. Denyut Jantung yang Rendah berarti anda Bugar.

Dengan berolahraga yang terukur dan teratur dapat menurunkan Denyut Jantung pada waktu Istirahat, Akan tetapi bagaimanapun juga kalau hanya dilihat dari hal ini saja, tidak akan bisa langsung menunjukan tingkat Kebugaran.
8. Berlatihla sampai sakit

Rasa sakit merupakan tanda peringatan dari tubuh, untuk itu perhatikanlah badan anda, tidak ada mekanisme fisiologis yang menyebabkan rasa sakit yang dapat memberikan keuntungan pada badan anda. Yang paling tahu akan kondisi anda adalah diri kita sendiri, berolahragalah sesuai dengan kemampuan.


9. Pemanasan dan Peregangan Hanyalah Buang Waktu

Warming Up atau Pemanasan yang dilanjutkan dengan Peregangan merupakan suatu proses usaha penyesuaian dari tubuh sebelum melakukan suatu aktifitas olahraga dan hal ini sangatlah penting serta harus dilakukan agar tubuh kita bisa terhindar dari berbagai kemungkinan cedera, baik cedera otot, cedera persendian.


10. Banyak Terdapat Kemunduran Fisiologi bila Menjadi Tua


Meskipun ada kecenderungan dapat menurunnya penampilan fisik pada usia lanjut, tetapi pada umumnya kita masih bisa melanjutkan aktifitas olahraga untuk meningkatkan kebugaran sesuai dengan batasan umur dan kemampuan.

Rabu, 03 Maret 2010

ikhtiar kunci untuk mewujudkan universitas idaman


Tulisan dibawah ini dibuat dalam mengikuti lomba blog UII :

“ Universitas idaman bagi penulis adalah sebuah universitas yang mampu meningkatkan kesadaran , kemauan dan niat serta mengajak para mahasiswa-mahasiswinya untuk selalu berikhtiar di jalan yang di ridhainya”…

“Maka sehebat apapun suatu kampus/universitas didirikan, akan tetap nol hasilnya bila dari diri manusia itu sendiri ( mahasiswa/i) tidak mau melakukan bahkan enggan berusaha”.

Tulisan berikut tidak repost, murni, dan untuk itu perlu diketahui bahwa tulisan yang ada dalam blog ini dibuat oleh penulis dengan teramat sadar , dalam kondisi yang aman , nyaman , tentram. Ditemani si hitam putih tv lapuk yang sudah hidup dari pagi, dan sebuah laptop 14 inchi yang sudah tidak lemot lagi.

Profil penulis dapat dilihat pada detail blog yang telah ada, namun untuk pengenalan lebih lanjutnya dikira penulis sangat lah diperlukan, demi menjaga tali silaturahmi antara penulis dan agan-agan pembaca sekalian. ( kaskuser, he…). Baiklah , penulis blog yang ada pada halaman ini adalah seorang mahasisiwi dari perguruan tinggi swasta di Indonesia. Telah tiga tahun menduduki kursi yang tak empuk-empuk, padahal kalo empuk kan bisa lebih menunjang dalam perkuliahan, makin semangat, mata semakin lebar untuk mendengarkan serentetan nasihat serta ajaran dari bapak serta ibu dosen. Dan selama tiga tahun tersebut, telah banyak hal yang penulis alami. Mulai dari permasalahan kampus hingga luar kampus. Kebetulan penulis adalah warga pendatang dan bukan warga lokal. Sehingga permasalahan tersebut harus diatasi dengan mandiri dan jerih payah sendiri.

Kampus/universitas bagaikan rumah kedua bagi kita, dan agan-agan sekalian. Rumah yang setiap hari menjadi tempat tinggal dalam melakukan bermacam-macam aktifitas. Dari pagi hari hingga siang hari. Sangatlah wajar, apabila kita mengidam-idamkan suatu tempat tinggal yang walaupun hanya sementara ini menjadi sangat nyaman. Sehingga kita yang notabene sebagai mahasiswa-mahasiswi serta karyawan pun semuanya menjadi betah ketika harus datang ke kampus. Bahkan hal ini akan memberikan dampak positive bagi mahasiswa-mahasiswi itu sendiri, presentasi kehadiran 75% insyaallah akan di raih. Dan mungkin akan mencapai 100% , apabila kampus idaman telah terwujud.

Setelah melakukan survey dengan 50 responden yang merupakan (mahasiswa-mahasiswi dan karyawan) dengan cara memberikan lembar kuisioner, tentang sebuah universitas seperti apakah yang mereka idam-idamkan. Maka penulis dapat menyimpulkan tentang hasil survey tersebut. Yang dapat dilihat sebagai berikut:

Diagram kepuasan mahasiwa/I terhadap suatu universitas


· Kriteria 1 : Menambah dosen pengajar yang berkualitas dengan standar pendidikan minimal S2.

· Kriteria 2 : Meningkatkan fasilitas universitas/ kampus dalam menunjang program pendidikan dan kenyamanan mahasiwa-mahasiwi, staff pengajar dan karyawan.

· Kriteria 3 : Memperketat standar masuk universitas/kampus, dalam rangka meningkatkan mutu kualitas dan meningkatkan SDM mahasiswa-mahasiwi.

· Kriteria 4 : Meningkatkan security/keamanan universitas yang bukan saja untuk meminimalisir kejahatan, namun menghilangkan kejahatan yang kerap terjadi, seperti : pencurian dsb.

· Kriteria 5 : Menambah koleksi buku di perpustakaan beredisi dari dalam maupun luar negeri untuk menambah referrensi mahasiswa-mahasiwi.

· Kriteria 6 : Menambah bandwidth di setiap fakultas, untuk menyeimbangkan antara jumlah mahasiwa/i yang terdapat di kampus.

· Kriteria 7 : Menambah staff pengajar/dosen terbang di berbagai jurusan yang kompeten di bidangnya.

Dari hasil yang dapat kita lihat pada diagram di atas membuktikan bahwa ketidakpuasan para pengguna kampus, seperti mahasiswa-mahasiswi, masih dalam taraf yang lumayan tinggi, dan semuanya di maksudkan demi meningkatkan mutu SDM dari mahasiswa-mahasiswi tersebut. Bagaimana kah dengan harapan mereka, agar kampus/universitas tersebut menjadi lebih baik sesuai dengan yang mereka idam-idamkan??akankah kampus atau universitas tersebut dapat mewujudkan keinginan mereka??

Terlepas dari hal tersebut. Masalah yang teramat penting namun sering terlupakan sebenarnya bagi suatu universitas dalam meningkatkan mutu dan SDM mahasiswa-mahasiswi adalah NIAT, KEMAUAN, dan USAHA yang datang dari setiap individu mahasiswa-mahasiswi itu sendiri. Manusia selalu merasa tidak puas dengan apa yang sudah mereka dapat, lupa akan bersyukur. Sehingga kekurangan masih saja tetap dirasakan. Maka sehebat apapun suatu kampus/universitas didirikan, akan tetap nol hasilnya bila dari diri manusia itu sendiri ( mahasiswa/i) tidak mau melakukan bahkan enggan berusaha.

Marilah, bersama-sama kita jadikan masalah ini sebagai pemotivasi agar kita semua bisa berpikir terhadap permasalahan dan perubahan (taghyir) yang kelak akan terjadi, agar semuanya dapat diatasi dengan lancar, tidak stagnant di tempat serta mendapat kan ridho dari Allah SWT. Karena segala usaha yang kita lakukan adalah Allah SWT yang menentukan. Seperti tertera pada firman Allah SWT, sebagai berikut :

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (QS ar-Ra’d [13]: 11)

Atas dasar firman Allah SWT tersebut diatas, maka upaya untuk mewujudkan perubahan (taghyir) adalah dilakukan dengan perjuangan yang baik dan sempurna, memperbagus uslub-uslub serta potensi-potensi yang sebenarnya telah ada. Akhir kata, semoga blog yang penulis hadirkan disini akan dapat memberikan rahmat serta akan mendatangkan faedah bagi yang membacanya. Wassalamualaikum wr. wb.

Sekian dan terima kasih.